Menurut teori Probiotik Siklus, dalam kondisi puasa, lambung dan usus menjadi kosong, maka 19 juta strain bakteri yang ada di duodenum/usus akan keluar ke lambung.
Pada lambung mereka menyempurnakan proses fermentasi makanan, bekerja maksimal memanfaatkan semua nutrisi yang ada. Bahkan yang selama ini dianggap sampah, akan diolah maksimal menjadi nutrisi yang sehat untuk sel, sehingga yang tersisa menjadi kotoran itu hanya sedikit.
Alhasil, lambung dan saluran cerna menjadi sehat dan bersih.
💓Sehat saluran cerna, Insya Allah sehat fisik kita. Sehat hati, sehat jiwa kita. 💓
Lantas bagaimana orang yang berpuasa sekedar hanya memindahkan jadwal makan dari siang ke malam hari?
Begini logikanya, pada saat makanan itu selalu ada (yg makan banyak dan hobi makan), bakteri-bakteri itu bahagia, nyaman dan hepi, sehingga mereka malas bekerja keras. Nutrisi yang masuk tidak diproses maksimal, akibatnya banyak diabaikan, numpang lewat dan akhirnya menumpuk menjadi timbunan lemak🤭.
Sementara kalo nutrisi pas atau seimbang, bakteri-bakteri itu takut tidak kebagian, sehingga mereka bergerak serentak, untuk berebut nutrisi yang ada. Semua potensi dikerahkan, nutrisi yang ada diolah menjadi protein/asam amino yang dibutuhkan sel.
Hasilnya, tidak ada timbunan lemak, bakteri melakukan regenerasi sel dg maksimal.
Makanya, Insya Allah orang yang rajin puasa, menjadi sehat.